Pukul 16.30, kami break kembali
hingga Ba’da Isya. Para peserta sibuk dengan makanannya
masing-masing, termasuk aku yang mencari tempat persembunyian untuk memakan
bekalku yang telah mandi minyak. Sekitar pukul 19.15 kami berkumpul kembali
dengan materi navrat(navigasi darat). Di sini aku dan teman-teman sekontingenku
mendapat tekanan yang besar, yeah karena sang fasilitatornya adalah Pembina
gugus depanku sendiri. Dan kami dituntut untuk bisa menguasai materi sebelum
semua tahu. Walaupun dalam hati yang terdalam
tidak bisa, kami terpaksa memasang muka-muka sok bisa, tapi memang bisa
se, dikitttt.
Materi usai pukul 10an, kurang lebihnya aku tak
tahu. Karena pada saat itu bateraiku tinggal 3%. Dan para peserta diperbolehkan tidur
sepuasnya hingga fajar terbit dari ufuk timur.
Namun sebelumnya aku dan peserta lainnya mengisi angket tentang
materi-materi yang telah diberikan. Dan lagi-lagi aku isi dengan apa yang ada
di otakku. Arrggh, bateraiku tinggal 2% dan dengan secepat kilat aku menyiapkan
peralatan tidur dan tak lama kemudian, mimpi menghampiriku.
Pukul 03.43 kami terbangun dengan
suara petugas Sholat Subuh yaitu kelompok TAO. Aku pun mengambil peralatan
mandi sebelum semua orang terbangun karena kamar mandi disana limited edition semua. Pukul 5.15
petugas senam kali ini yang berkoar-koar. Kujalani saja kegiatan ini walaupun
sedikit geje yang penting happy. Dan
setelah senam peserta bebas untuk memasak hingga pukul 7.30. Dan setelah itu,
aku dan peserta lainnya prepare and
packing semua barang karena kami akan pindah rumah, eh salah pindah tempat.
Dan untuk mengaplikasikan materi navrat tadi malam, setiap kelompok dituntu
membuat peta perjalanan dari SDN Sumberurip 2 hingga tempat tujuan dengan
kompas.
Perjalanan yang kami tempuh
kurang lebih 18 km dengan jalan kaki dan
memakan waktu kurang lebih 6 jam. Di tengah-tengah perjalanan pemandangan
lumayan indah dengan background
hamparan sawah yang luas dan ditutup dengan gagahnya sang Mahameru. Setengah
perjalanan kami istirahat di sebuah warung kecil untuk memanjakan tubuh
sejenak. Setelah kurasa cukup, aku dan rekan-rekan yang lain langsung bergegas
melanjutkan perjalanan.
Kurang seperempat perjalan, kami
memasuki hutan pinus dan udara pun mulai menyejukkan rasa letih. Dan kami
menuju sebuah bendungan untuk camp sementara karena hujan mulai turun. Setelah
hujan reda kami mendapat tugas membuat peta lapangan dan 6 bidikan telah
disiapkan. Cahaya matahari mulai menyengat begitu tajam menembus pori-pori
kulit. Pukul 3.00 kami kembali melanjutkan ke camp sebenarnya. Ternyata jarak tak begitu jauh dari tempat
sebelumnya.
Setelah sampai di camp kami membuat bivak sesuai dengan kelompok masing-masing, dan
sekarang aku gak pernah membuatnya sebelumnya dan alhasil aku hanya membantu
rekan-rekanku untuk medirikannya. Sekitar satu jam semua bivak telah berdiri.
Kami diberi waktu istirahat hingga pukul 19.30. Kemudian kami mendapat materi
manajemen resiko. Hari mulai larut malam namun materi tetap berjalan membuat
mataku tak kuasa menahan beban ngantuk. Dengan sekuat tenaga aku menahan semua
itu. Pukul 10.30 materi pun habis, namun pr dari kelompokku masih belum kelar
semua. Dengan semangat empat lima, kami berlima menyelesaikan tugas tersebut.
Sedang Kak Canggih izin pulang dahulu karena ada urusan pekerjaan.
Pukul menunjukkan pukul 12.30
namun pekerjaan hanya satu yang telah selesai. Dan karena begitu lelahnya kami
sepakat untuk mengumpulkan besok pagi. Dan kemudian kami tidur di bivak
masing-masing