Senin, 13 Mei 2019

Renungan Seorang Rakyat Biasa

Sore yang mendung, tak ada senja yang datang
Hanya gemericik air kudengar
Entah beberapa bulan terakhir aku kurang semangat menjalani hidup
Ada sesuatu yang mengganjal di otak kepala
Sesuatu yang membuat hati gelisah

Kini umurku telah menginjak 23 tahun
Bahkan beberapa bulan lagi telah berkurang menjadi 24 tahun
Jodoh, itulah yang penyebab ganjalan dalam otakku
Wajar, kini usiaku sudah tak remaja lagi
Kini aku sudah berada di dunia yang baru
Aku selalu berputar-putar dalam pikiranku
Untuk mencari siapa jodohku? Apakah engkaukah, bunga putih?

Oh nyatanya tak semudah itu menjawabnya
Berjuta-juta bintang di langit, tak kunjung turun memberitahuku
Kau yang kuharapkan kelak menjadi ibu bagi anak-anaku
Hanyalah sekedar harapan dan bayangan di angan-angan
Tak kulihat harapan itu hidup
Harapan itu kering, kusam, hingga pudar berlahan-lahan
Namun kucoba warnai kembali dengan air kesabaran dan keyakinan akan hal itu

Semesta pun tak pernah mendukung harapanku
Beberapa momen kulewatkan untuk menjemput harapanku
Hal itu membuatku tersadar, terlalu jauh aku dengan harapan itu
Masih belum pantas aku untuk meraih harapan itu
Dan mungkin kau pun tak setuju dengan harapanku

Ah sudahlah...
Aku ini bukan manusia yang hebat
Yang selalu dipuji dan dihargai banyak orang
Tak seperti Pangeran dari Kerajaan Sebelah
Apa daya aku adalah rakyat biasa
Sedangkan kau bunga putih...
Putri yang disegani dan dihormati di seluruh kerajaan ini

https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwijsrXou77iAhUW63MBHUVcCZUQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fkatalogwisata.com%2Fkeindahan-pantai-parangtritis&psig=AOvVaw0GsQfb-TEMqflUrb-piV5y&ust=1559141203688850
Pantai parangtritis...
Menjadi saksi bisu yang telah menyadarkanku
Bahwa aku harus menghapus harapan-harapan itu
"Sang putri telah bahagia jika bersama pangeran"
Itulah yang dikatakan saksi kepadaku
Akupun lesu dan semangat mendengar berita itu

Tapi sekali lagi...
AKU ADALAH RAKYAT BIASA YANG MENDAMBAKAN SEORANG PUTRI DARI SEORANG RAJA
Akankah aku akan menyerah semua harapan pada alam semesta
TIDAK!!!
Tak ada yang menghentikan harapan suciku
Kecuali takdir dan janur kuning
Selama janur kuning belum tegak berdiri
Selama nafas masih berhembus
Akan terus kupupuk harapanku

Apa yang kau pikirkan tentangku
Aku tak mempedulikan
Aku kan bertekad untuk memperbaiki diri
Untuk dapat segera menjemput ibu dari anak-anakku
Karena kini harapan suciku hanya satu
KAMU, BUNGA PUTIH.....

Ragunan,  13 Mei 2019 17.31
@KhafidzHidayat

Related Posts:

  • Antara Salju, Kerang, Mutiara, dan Perompak Laut Selamat malam, agak kaku nih mau ngeblog lagi sudah lama vakum. Maklum lagi sibuk kuliah, jarang libur om. :D Oh iya, maaf kalo blog terlihat usang… Read More
  • Kepadamu yang selalu menghiasi doaku Kepadamu yang selalu menghiasi doaku Mengapa kau sering bersedih hati Ada apa gerangan yang engkau hadapi Masalah yang mana mendatangimu Ingatla… Read More
  • Violet Kedinginan Dan tak ada lebih indah dipandang daripada seberkas cahaya violet malam hari kemarin. Rintik hujan terus menari-nari membasahi seluruh permukaan b… Read More
  • Butiran Air Bening Hai butiran air bening Apakah kau sadar bahwa aku Selalu memandangmu walaupun kau tak mengerti hal itu Setiap kau berjalan di depan mataku… Read More
  • Putri Salju Hai putri salju Senang bertemu denganmu Ingatkah kau pada pertemuan pertama  Kita di meja makan Kita saling berbagi cerita Dan ternyata Kau ter… Read More

0 komentar:

Posting Komentar