Kamis, 02 Mei 2019

Salam Senja

Hai Bunga Putih
Telah lama kita tak bertemu
Bagaimana kini kabarmu, baikkah?
Disini aku tetap seperti dulu
Masih setia bermain dengan bayang-bayangmu
Jujur aku tak pernah mampu untuk mengusir bayang-bayangmu dari pikiranku
Walaupun aku tahu hatimu tak pernah mungkin mengarah kepadaku

Seperti pintaku dulu, tak perlu kau peduli dengan hatiku, biarkan aku sendiri yang menanggungnya

Oh ya, selamat ulang tahun ya. Sebenarnya waktu itu aku tidak bermaksud untuk tidak mengucapkan selamat kepadamu. Tapi, aku rasa kau sudah mendapat ucapan dari orang-orang di sekelilingmu dan para pengagummu. Aku khawatir saja jika kau tak berkenan jika aku memberi ucapan padamu. Cukuplah doa yang kuberikan pada hari ulang tahunmu. Bahkan hingga sekarang aku tak letih-letihnya melayangkan namamu di langit siang dan malam. Ya, aku lebih suka memberimu hal-hal yang tak kan pernah kau ketahui.

Sore ini, aku harus jujur bahwa aku rindu, rindu akan canda tawa kita yang dulu. Rasanya seperti hampa. Hanya senja yang menemaniku saat ini. Aku berharap, kita bisa bercanda tawa seperti sedia kala. Canda tawa itu akan tetap ada hingga maut menjemput. Kusudahi kata-kata bodohku ini. Semoga harapanku juga menjadi harapanmu dan dapat terwujud suatu saat nanti.

Ditulis oleh Khafidz Hidayatulloh, di Rooftop Lt 8, Bojongsari
2 Mei 2019 pukul 18.05

0 komentar:

Posting Komentar