Minggu, 20 November 2016

Diamku Adalah Caraku Menjagamu

Kau terlalu indah
Sampai lisanku tak mampu lagi berucap kata terbaik yang bisa melukiskanmu
Kau terlalu sempurna
Sampai anganku tak mampu lagi lebih jauh untuk bermimpi
Kau terlalu hebat
Sampai langkahku terus saja tertinggal darimu dan aku hanya mampu melihatmu dari belakang

Kau terlalu jauh, itulah mengapa aku… diam
Diam dalam ruang pribadiku
Mengatakan sebuah beban dan harap yang tertulis dalam goresan kepalaku

Inginku sederhana
Aku ingin kau bahagia
Aku ingin kau lebih dari apa yang kau miliki sekarang
Dan aku, ingin menjagamu
Dalam setiap langkah yang kau pijak, aku ada
Caraku menjagamu adalah dalam diamku
Karena aku tau, menjaga adalah untuk seseorang tetap nyaman
Aku diam, karena aku ingin kau tetap nyaman
Ingin sekali ada satu hembusan yang belum aku dapatkan darimu hadir dalam hidupku

Aku ingin berhak untuk ada
Hingga sampai di mana ketika kamu terluka, aku menjadi pohon besar bagimu
Menjadi tempat sandaranmu, teduh dan menyejukkan
Mungkin ini adalah takdirku, meretas kerinduanku yang tak mungkin terjadi
Memelukmu dengan satu kehangatan yang berbeda
Binar mataku dan kamu berbeda
Apa kau tak sadari itu?
Tak kau lihatkah ada satu pena dalam mataku yang ingin aku tuliskan dalam ingatanmu?
Aku, akan selalu ada, dan tinggalah dalam hatiku, air mataku, dan dalam ingatanku

@melodydalampuisi
Read More

Kamis, 04 Agustus 2016

-

Jika saat ini adalah umur terakhirku
Untuk hidup di atas bumi ini
Jika ini saatnya aku harus pergi
Meninggalkan semua yang ada di dunia
Jangan tangisi aku

Aku bukanlah seorang cendekiawan
Aku bukanlah seorang raja
Aku bukanlah seorang atasan yang selalu disegani
Aku hanyalah orang biasa
Orang yang berlumur dosa dan kekhilafan

Memang penyakit ini sudah lama tumbuh di tubuhku
Entah sampai kapan penyakit ini akan sembuh
Atau terus menempel pada tubuh fanaku ini
Hingga ajal menjemputku

Jika saatnya telah tiba
Aku harus meninggalkan bumi yang indah ini
Bumi dengan segala kemewahan di dalamnya
Dan berbagai orang di dalamnya
Yang datang dari arah timur hingga barat

Seandainya ini detik dan nafas terakhirku
Maafkan aku yang tak dapat menjadi panutanmu
Maafkan aku yang tak sehebat kamu
Maafkan aku yang selalu menyebut namamu dalam doaku

Wahai bumi yang indah
Jika memang sang malaikat menjemputku
Terima kasih telah memberi tumpangan untuk hidupku
Maafkan aku yang belum berbakti padamu
Aku tak pernah sepertimu
Yang memberi angin sepoi ketika matahari menyengat
Yang memberi hujan ketika panas menerjang
Dan memberi malam ketika siang telah berlalu

Namun aku akan tetap berjuang melawan penyakitku
Aku berharap dapat tetap hidup di atas bumi ini
Bertemu orang yang ada di dalamnya
Karena aku adalah makhluk yang butuh teman
Dan orang yang tak ingin hidup sendirian
Semoga Allah memberiku kekuatan untuk berjuang
Melawan ganasnya badai cobaan. Aamiin...

Bumi, 4 Juli 2016 @20:19
@KhafidzHidayat
Read More

Jumat, 08 Januari 2016