Selasa, 15 Mei 2012

Apa Peribahasa Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga Masih Berlaku?

Kini aku ingin membahas sebuah peribahasa. Latar belakang aku menampilkan post ini dikarenakan aku sempat membaca sebuah status milik temanku di Facebook. Langsung saja ke TKP;

mungkin sewaktu SD atau bahkan TK sering diajar mengenai peribahasa " karena nila setitik rusak susu sebelanga" yang kita tahu artinya, karena kejahatan yang sekecil apapun, kebaikan yang dulu-dulu menjadi tak terlihat lagi.

Apa memang seperti itu?

Jujur, aku merasakannya, ketika kita tlah merasa dikecewakan oleh seseorang, semua kenangan yang baik-baik jadi hilang seketika..

Ketika ingat bagaimana menjalani suatu massa, bagaimana bersama-sama menyelesaikan suatu masalah, ketika seseorang itu menjadi tempat berteduh di saat hujan, atau mungkin sering menjadi obat di kala sakit.

Kenapa semua rasa itu mendadak hilang, tak bersisa.. yang ada hanya rasa kecewa, kecewa, dan kecewa..

Sebanarnya jauh di dalam hati, aku terpaksa membencinya, aku terpaksa menuntut, aku terpaksa menjauh..

agar dia sadar dimana dia salah dalam bersikap, dan aku ingin dia yang membersihkan nila yang telah dia buat sendiri.

sebenarnya, aku tidak tega, aku ingin mengajak berbicara, tapi..
kembali ke awal lagi..

aku tidak bisa..entah mengapa..
mungkin aku memang egois,atau apalah..
itulah aku...

aku ingin nila yang merusak itu segera hilang, secara perlahan..tapi tak bisa, karena tak ada usaha yang dilakukan..

dan mungkin sampai sekarang,esok, atau bahkan ke depannya tak akan mampu hilang..

sebenarnya kalo aku mau, mudah saja bagiku untuk menghapus nya.. tapi rasa kecewa lebih besar dari keinginan ku untuk melakukannya..

kembali lagi ke peribahasa masa kecil, susu sebelanga itu sebenarnya masih ada, hanya tertutup nila, jadi semua tergantung kemauan darinya untuk membersihkan nila itu...

0 komentar:

Posting Komentar