Jumat, 10 Maret 2017

Lukisan Di Balik Kaca

Source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBV5dYGWMDULcAzzbJyZayDW5H4DVuyQqMeUxR2YQFHfeTPPbEYXyoqEVewKNKret5PSNk_TFSRNowA-8EMMzD50i08xMrcObWY9Hv2Mi9tG1vI8ZvLvIZyinpKJtU03hSWtjciFs_G2E/s1600/2777994790_7d2c265fa4.jpg
Butiran debu terus melayang menutupi pandanganku
Ditemani dengan sengatan matahari yang begitu panas
Tersamar terlukis goresan indah lukisan Sang Maha Kuasa
Bersembunyi di balik kaca terbalut dengan jutaan debu

Kau yang berdiri di sana
Apakah kau tak sadar bahwa aku
Berdiri di sini untuk terus memandangmu
Ya hanya untuk memandang mewakili kata yang tak sempat terucap

Meskipun ada sedikit keberanian dalam hatiku
Aku tak kuasa melihat seseorang juga berdiri memandangmu
Entah sampai kapan gumpalan kata ini terus mengendap
Biar waktu yang akan menjawab

Sulit rasanya jika kita dihadapkan dua hal
Antara cinta dan teman
Jika aku memilih cinta, teman akan pergi dariku
Jika aku memilih teman, kapan cinta akan datang padaku

Waktu demi waktu telah kita lalui
Berjuta momen telah kita buat
Baru saat ini aku merasa sangat dekat denganmu
Bermain dan saling melempar canda tawa

Kemanapun kau pergi dan berlari
Aku akan tetap berada di belakangmu
Menjagamu hingga kau memilih pangeran yang berada di sampingmu
Menggantikanku tuk menjagamu

Di bawah tangga ini aku tetap memandangmu
Sinar kegembiraan jelas terpancar di wajahmu
Aku senang dengan kegembiraanmu
Walau semua itu bukan karena aku

Aku menyukaimu seperti matahari
Yang tak kenal lelah menyinari bumi
Seperti hujan yang selalu memberi kehidupan
Tanpa meminta imbalan

Terima kasih telah memberikan kesempatan padaku
Aku manusia biasa yang tak banyak kelebihan
Untuk lebih dekat denganmu
Wanita penuh dengan kesempurnaan

Disaat jutaan orang berusaha mendekatimu
Bahkan orang-orang yang lebih hebat dariku
Aku merasa beruntung bisa lebih dekat denganmu
Walau semua itu hanya pada waktu itu

Semoga suatu saat nanti
Kedekatan itu dapat terulang kembali
Dengan waktu yang lebih lama lagi
Bahkan sampai nafas ini berhenti

Mungkin lebih baik aku simpan jutaan kata ini
Yang telah lama mengisi otakku yang membeku
Atau aku sampaikan kata-kata itu
Menyelipkannya dalam doa dan sujudku

Karena di setiap sujudku
Di setiap lima waktuku
Dan di dalam sepertiga malamku
Selalu kuselipkan namamu



Ranuyoso, 10 Maret 2017 | 02.03
@KhafidzHidayat

0 komentar:

Posting Komentar