Minggu, 03 Desember 2017

Gerimis Di Bulan November

Ketika aku ingin menghampiri bunga di taman
Tiba-tiba mendung menghadang
Angin yang menerbangkan dedaunan
Menghamburkan perasaanku yang mengembang

Gerimis mulai membasahi taman hati
Api semangatku yang telah membara
Kini mulai redup diredam masa
Kayu pertungkuan kini telah menjadi abu



Bunga yang selalu aku pandang di taman
Kini tak bisa aku pandang
Tertutup oleh dia yang datang
Yang datang bersama gerimis di taman

November terus berjalan
Semakin banyak dia yang datang
Bunga yang selalu dalam pikiran
Kini semakin jauh dari pandangan

Lagi-lagi, aku hanyalah orang biasa
Yang selalu bermimpi dapat memiliki bunga nan indah
Sebagai penebar keharuman di tengah penatnya kehidupan
Di tengah gerimis di taman hati
Dari jarak yang semakin jauh
Bunga akan tetap terlihat indah mempesona

Di akhir gerimis nanti
Aku berharap pelangi kan datang
Menghibur taman hati yang mulai tergenang
Tergenang oleh dingginnya penantian

Kini Desember telah datang
Gerimis masih gagal menghilangkan bunga dari taman
Pelangi pun juga tak kunjung datang
Sehingga bunga selalu berada dalam pandangan

Semoga gerimis yang telah berlalu
Menumbuhkan bunga-bunga yang baru
Walau bunga putih itu masih tetap menjadi idaman
Namun apa daya aku bukanlah bangsawan

Aku selalu berharap dan berdoa
Bunga kan tetap mekar dan menebar keharuman
Walau semua itu bukan karenaku
Mungkin karena dia yang lebih dapat menjaga daripada aku

Semoga kau mendapat pemilik yang hebat
Yang dapat merawatmu
Sehingga kau kan tetap menawan
Sebagai bunga putih nan indah, harum, dan rupawan

Sukabumi, 3 Desember 2017 | 01.43
@KhafidzHidayat

0 komentar:

Posting Komentar