Rabu, 01 Februari 2012

Extremely And Beautiful Journey to Ranupane Village (Lake) Part 3



Pukul 06.00, kami menyiapkan peralatan untuk memasak. Walaupun masih terdapat noda bekas makanan kemarin, tapi tidaklah masalah. Kami adalah layaknya seorang petualang sejati. Sambil menunggu makanan masak, kami membantu kembali memungut tumbuhan liar tersebut. Masih 1/4 danau yang bebas dari tumbuhan liar. Dalam benakku apakah ini terselesaikan dalam waktu 3 hari padahal hari ini (23/1) adalah hari terakhir pembersihan ranupane. Entahlah...

Pekerjaan ini memang melelahkan, oleh karena itu aku kabur menyelinap ke atas bukit terindah yang pernah kulihat. Di atas sana, terlihat bukit-bukit indah lainnya dengan berselimut kabut karena masih pagi. Ingat! hari masih pagi dan udara masih dingin. Pemandangan yang menawan cocok tuk berfoto ria dan akan membuat kecanduan penikmatnya. Yeah, seperti aku ini, ingin sekali pergi ke sana tuk kedua kali.

Pukul 08.30 kami turun tuk sarapan, dengan menu paling istimewa dari kemarin, aku lahap menu sarapan itu. Begitu nikmatnya makanan itu bagiku karena aku bagaikan pujangga tak makan 1 minggu. Setelah semua hidangan habis, peralatan di cuci dan waktunya packing for go home. Kegiatan ini memakan waktu 1,5 jam. Tenda yang besar itu cukup sulit bagi aku tuk melipatnya kembali seperti sebelum didirikan. Namun dengan kegotongroyongan prajurit HOSCOK, akupun bisa.

Pukul 11.00 kami siap tuk petualangan berikutnya. Eits, sebelum itu kami berfoto bersama dengan Gapala (Gabungan Pencinta Alam Lumajang). Setelah itu kami bersalaman dan pamit tuk melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan menuju Bukit Teletubbies. Yeah, itulah kata orang-orang sekitar. Rutenya pun sedikit membuat aku mual tuk mengemudikan motorku, dengan jalan berkelok-kelok dan naik turun. Namun semua itu dibayar dengan pemandangan paling menakjubkan yang pernah aku lihat seumur hidup. Yeah, pemandangan Bukit Teletubbies memang sangat-sangat indah-cantik-dan menakjubkan.

Takkan ku lewatkan kesempatan ini tuk berdiam diri. Semua teman-teman langsung berpose layaknya model-model terkemuka. Haha, itulah sebuah spontanitas terhadap pemandangan menakjubkan, tak kusangka, kota tercintaku-Lumajang mempunyai objek wisata cantik yang tersembunyikan. Tak semua orang dapat kesana karena memang medan yang sangat berat, melalui hutan-pegunungan-lembah. Namun, dijamin takkan menyesal karena dibayar dengan pemandangan yang sangat-sangat menggiurkan.

Tak terasa 1 jam aku ada disana melihat dan mengabadikan diri di Bukit Teletubbies dimana berbatasan langsung dengan Gunung Bromo. Terlihat padang rerumputan yang luas di bawah dengan dikelilingi pegunungan hijau nan asri. Membuat mata terasa segar dan membersihkan semua masalah di benak pikiran. Kami harus meninggalkan pesona cantiknya di sana. Selamat tinggal, semoga kita kan bertemu kembali suatu saat nanti. Kan kuperkenalkan kau dengan orang-orang penghuni Kota Pisang ini.

Dan aku dengan berat hati menancapkan gas tuk segera pulang. Diperjalanan hati masih tak rela tuk meninggalkan pesona cantikmu. Namun, memang ini saatnya untuk pulang dan melakukan kegiatan sehari-hari. Melewati hutan lebat nan sunyi, aku pun sangat bangga dapat pergi ke tempat seperti itu. Yeah, tak semua orang dapat kesempatan seperti ini.

Selamat tinggal Desa Ranupane, semoga kau tetap menjaga semua paras cantikmu beserta keindahan alammu. Aku berharap tuk bisa kembali kesana. Good Bye. :')

The End

0 komentar:

Posting Komentar