Senin, 28 Oktober 2013

My Crazy Journey : Perjuangan 3 Arjuna Mencari Asa pt 1

Oh ya, pada bulan Oktober ini ada yang baru lho dari pengalamanku. Yaitu menaklukkan kerasnya Puncak Arjuna. Ya tepatnya dua minggu yang lalu bersama teman ku yang yang yang gimana ya? Simak aja dulu gih ceritaku ini pasti kalian tahu gimana sifat-sifat yang agak bingung aku ungkapkan. Biar gak habisin tempat postingan langsung aja ke TKP.

Sabtu, 12 Oktober 2013
                Bel sekolah berdering seperti biasanya, dan hal ini adalah hal yang kunanti-nanti. Aku pun langsung bergegas pulang karena hari ini aku akan bersiap-siap menuju ke suatu tempat yang asing dari otakku. Waktu itu menunjukkan pukul 12.15.  Sesampai di rumah aku langsung mempacking seluruh perlengkapan mendaki. Hari ini aku akan mendaki dan menaklukkan Gunung Arjuna. Nama yang digunakan dalam perwayangan.
                Sialnya aku belum membeli bahan konsumsi yang akan aku bawa, dan langsung aja aku pergi ke sebuah supermarket X (dilarang sebut merk :D). Tanpa kusadari, barang-barang yang akan aku beli sudah menumpuk di keranjang barang. Dan setelah di hitung oleh kasir, semuanya menguras isi dompetku.  Namun semua itu aku lupakan yang ada sekarang hanyalah sebuah tempat yang aku idam-idamkan sejak satu tahun yang lalu.
                Pukul 13.30 semua telah aku siapkan. Tinggal menunggu dua temanku yang belum datang entah masih kemana. Setengah jam aku menunggu, akhirnya batang hidungnya tampak juga. Langsung saja aku suruh mereka meletakkan sepeda motornya ke dalam garasi. Kok terburu-buru sih? Memang kami agak terburu karena Angga telah berjanji dengan seseorang yang akan menemani kami dalam pendakian  ini.
                Oh ya, pertama-tama kenalin dulu nih teman-temanku yang senasib dan seperjuangan. Yang pertama namanya Yuangga Rizky Illahi yang biasa di panggil Angga. Ia adalah leader dalam pendakian ini. Dan yang kedua namanya Purwobhakti agak lupa nama panjangnya, hehe. Dia biasa dipanggil Purwo dan pendakian ini adalah kali pertamanya mendaki.
                Lanjut, kami berjanji dengan orang Lamongan namanya Musa.Angga sepakat akan bertemu di Terminal Pandaan pukul 16.30. Namun aku berpikir gak akan bisalah, perjalan Ranuyoso-Pasuruan membutuhkan waktu 3 jam dan itupun kalo tidak macet. Sedangkan kami baru dapat bis pukul 14.00. Dan sialnya lagi, malam ini kan malam minggu.
                Rupanya perjalanan kami banyak dilanda ketidakberuntungan. Pertama kali mendapat bis, kami gak dapat tempat duduk dan terpaksa berdiri selama 45 menit. Kedua sesampai di Apollo (daerah di Pasuruan) pukul 18.00 kami harus turun dan naik angkot jurusan Gempol untuk menghindari macet di Porong. Lalu di oper lagi di Gempol dan mencari angkutan umum menuju terminal Pandaan. Dan akhirnya kami sampai di Terminal Pandaan pukul 19.30.  Sungguh melelahkan, sebuah perjuangan awal yang besar untuk menginjakkan kaki di atas Sang Arjuna.
                Lalu kami menikmati suasana malam Pandaan yang ramai layaknya kota-kota besar. Pukul 20.00 kami mendapat angkutan umum yang terakhir yang dapat mengantarkan kami ke Tretes. Mungkin ini satu-satunya keberuntungan yang kami dapat malam ini. Perasaan lelah dan gerah menjadi selimut pada malam itu. Namun semua itu terhapuskan melihat pemandangan di sekitar.
                Terlihat sebuah reklame dengan tulisan “Tretes tempat wisata alam terpadu”. Wah kami bertambah semangat karena  daerah yang akan kami tuju adalah sebuah tempat penuh keindahan alam. Di tengah perjalanan kami merasakan sesaknya angkutan yang kami tumpangi. Mungkin wajar karena angkutan ini adalah angkutan terakhir yang menuju Tretes. Selain itu hamparan pemandangan di bawah perbukitan dengan berhias lampu-lampu kota menambah keindahan daerah itu.
                Tiba-tiba kami di kagetkan dengan adanya sebuah bangunan batu yang cukup tinggi. Candi Jawi namanya. Betapa kagumnya kami melihat sebuah candi berdiri kokoh di tengah maraknya bangunan-bangunan modern. Jalanan semakin menanjak, semakin ke atas suasana semakin ramai. Barisan villa dan hotel menunjukkan bahwa tempat ini adalah tujuan utama wisata Kota Pasuruan. Kemudian angkutan yang tumpangi berhenti. Ternyata kami telah sampai di pos perijinan.
                Pukul 20.30 Di tempat pegunungan terpencil seperti ini ternyata masih ramai lalu lalang orang bermalam mingguan. Tidak seperti di daerah asal kami “Kota Pisang”. Terlihat beberapa pendaki bersiap-siap bahkan ada yang mulai melakukan pendakian malam ini. Kami pun langsung melakukan administrasi dan membayar sejumlah fee yang harus kami penuhi. Setelah itu, kami mulai mencari orang yang bernama Musa, akan kebetulan juga akan mendaki menuju Puncak Arjuna. Setelah menemukannya, kami membuka bekal yang kami bawa dari rumah, yah kami mulai kelaparan bung. Apalagi si Angga yang memang doyan makan, kedua si Purwo, dan aku mengalah dan mengikhlaskan bekal yang aku bawa untuk disisihkan sebagian kepada mereka. -_-

                Setelah kenyang semua, Angga bertanya kepada mas Musa untuk konfirmasi pendakian. Dan kami menyepakati untuk melakukan pendakian ke pos 2 Kokopan malam ini pukul 21.30. To be continue...

0 komentar:

Posting Komentar