Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana ia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia berbaring, tapi bukan tidur
sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tampak beku di tengah derap suara
menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang
tak dikenalnya
Sepuluh tahun lalu dia berbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku masih sangat
muda
By : Toto Sudarto Bachtiar
0 komentar:
Posting Komentar