Kamis, 26 April 2012

History of Pocari Sweat

Akihiko Otsuka (Cucu dari pendiri Otsuka Group), 35 th menjabat sebagai kepala Pabrik Otsuka Pharmaceutical di Tokushima, Jepang pada tahun 1973. Ayah Akihito, yaitu Masahito Otsuka (Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical ke-2) adalah seorang pemimpin yang kharismatik dan telah menciptakan berbagai produk terkenal seperti minuman Oronamin C sehingga perusahaan menjadi sangat maju. Saat itu, Akihito bertekad untuk mengembangkan produk yang dapat menjadi pilar perusahaan dengan tangannya sendiri.
Rokuro Harima (Penanggungjawab Pengembangan Minuman), 44 th. Ia dijuluki ahli rasa di perusahaannya dan ia juga yang menangani pengembangan produk “Oronamin C”.Pada saat itu, Harima memasuki ruangan Akihito untuk menyampaikan maksudnya menjadikan cairan infus sebagai minuman. Hal ini dikarenakan ia teringat sewaktu ia terserang diare di meksiko. Waktu itu, ia pernah melihat seorang dokter yang meminum cairan infus setelah melakukan operasi selama berjam-jam. Dan ia memilki ide untuk mengembangkan cairan infus sebagai minuman. Pada saat itu, Otsuka Pharmaceutical menduduki peringkat pertama dalam negeri untuk produksi infus. Tanpa alasan yang jelas, Akihito masih belum menyetujui ide tersebut.
Pada tahun 1976, Akihito menjadi Presiden Direktur yang ke-3. Waktu itu, Akihito memanggil Harima untuk datang ke ruangannya. Harima datang dengan membawa salah satu anak buahnya, Akihisa Takaichi (33 th). Akihito menyampaikan tujuannya untuk memnaggil Harima, yaitu untuk mendiskusikan masalah ide Harima 3 tahun lalu tentang pengembangan minuman infus sebagai minuman. Hal ini dikarenakan pada tahun 1976, masyarakat menjadi lebih peduli akan kesehatan. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang melakukan olahraga jogging yang sedang trend pada saat itu. Dan pada diskusi itulah Akihito menyampaikan maksudnya untuk membuat minuman kesehatan pangganti cairan tubuh yang hilang saat berolahraga. Akihito juga menyampaikan tentang komposisi bahan dan juga konsep rasa yang ia inginkan.
Setelah mengetahui hal tersebut, Harima menyerahkan pengembangan minuman kesehatan kepada Takaichi sekaligus membina peneliti muda tersebut untuk masa depan perusahaan. Mendengar hal itu, Takaichi mencari cara untuk mengetahui apakah sebenarnya keringat itu. Takaichi langsung membandingkan keringat yang dihasilkan saat melakukan olahraga berat dengan kegiatan sehari-hari. Hasilnya, konsentrasi kadar garam pada keringat orang yang telah melakukan olahraga berat lebih banyak dibandingkan dengan orang yang sedang berjalan-jalan.
Takaichi memutuskan untuk membuat minuman yang konsentrasi kadar garamnya rendah. Dan saat itu pula, Takaichi langsung membuat minuman ujicoba dengan komposisi yang persis dengan keringat saat berjalan-jalan. Akan tetapi, Harima mengatakan bahwa rasanya pahit dan belum sempurna. Takaichi tidak menyerah, ia terus berusaha untuk membuat minuman tersebut enak dan rasa pahitnya hilang.

Akhirnya, terlintas ide untuk menambahkan pemanis alami dalam minuman tersebut dengan tujuan menghilangkan rasa pahit. Tetap saja, Harima masih menolak minuman tersebut karena kadar gula yang terlalu tinggi. Harima menekankan bahwa kadar gula minuman kesehatan tersebut harus di bawah 10%. Hampir semua minuman ringan saat itu kadar gulanya lebih dari 12%. Dan minuman yang laris adalah minuman yang manis.
Bulan Mei 1979, Akihito Otsuka pun telah melakukan ujicoba lebih dari 1000 kali. Akan tetapi, rasa pahit itu belum bisa terselesaikan. Sampai akhirnya ada salah seorang staff yang menawarkan minuman serbuk instan rasa jeruk kepada Akihito. Yang paling mengejutkan, Akihito mencampurkan kedua minuman tersebut dan meminumnya. Hasilnya, rasa pahit yang ditimbulkan hilang. Hal ini dikarenakan rasa pahit jeruk menutupi rasa pahit minuman tersebut.
Sesampainya di rumah, Takaichi melakukan percobaan dengan beberapa jenis jeruk. Salah satu jenis jeruk memberikan efek yang luar biasa untuk menutupi rasa pahit. Buah apa itu sebenarnya? Itulah rahasia Perusahaan Otsuka Pharmaceutical hingga saat ini. Ahkhirnya, Takaichi berhasil membuat minuman kesehatan tersebut. Untuk mendapat kadar gula yang cocok, Takaichi melakukan observasi secara obyektif, dengan kadar gula 6,2% atau dengan kadar gula 7,0%. Setelah mendapat persetujuan dari Harima, diambillah keputusan bahwa kadar gula yang dipakai adalah 6,2%. Dan Presiden Direktur Otsuka pun setuju untuk memasarkan minuman tersebut dengan memberi nama “Pocari Sweat”. Pocari yang berarti menyegarkan, sedangkan sweat yang berarti keringat.

Pemasaran Pocari Sweat dimulai pada rahun 1980. Kepala tim marketing, Jiro Tanaka pun ikut serta dalam pemasaran Pocari Sweat. Pada awalnya, pemasaran sangat sulit dilakukan karena masyarakat tidak menyukai rasa minuman tersebut. 

Sampai akhirnya Akihito memutuskan untuk membagikannya secara gratis kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti minuman tersebut. Pembagian secara gratis dilakukan di tempat-tempat strategis, seperti lapangan baseball dan tempat olahraga lain. Karena hal ini, kerugian yang dicapai perusahaan mencapai 400 miliar rupiah di akhir tahun 1980.
Pada tahun 1981, musim hujan baru saja selesai dan musim panas pun tiba. Mengherankan, Pocari Sweat tiba-tiba langsung laris secara drastis pada musim panas tahun kedua penjualan. Hal ini dikarenakan konsep dan rasa Pocari Sweat telah dimengerti oleh konsumen. Dan hasil pembagian gratis pun berbuah pada musim panas tahun kedua. Penjualan Pocari Sweat melonjak hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari 900 miliar hingga mencapai 2,6 triliun rupiah. Dan perjuangan Presiden Direktur Otsuka tidak sia-sia.
Di Indonesia, awalnya Pocari Sweat juga dibagikan secara gratis kepada konsumen mencapai 500 juta kaleng. Dan akhirnya Pocari Sweat sekarang telah ada di 16 negara, termasuk Indonesia.

Berikut ini adalah video lengkap dari sejarah Pocari Sweat.

0 komentar:

Posting Komentar