Jika Mark Zuckerberg berdiri di hadapan Anda, kemudian bercerita
panjang lebar tentang kisah suksesnya bersama Facebook, apa yang akan
Anda dapatkan? Apakah Anda akan menjadi sama suksesnya jika kemudian
melakukan persis sama dengan apa yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg?
Pertanyaan tersebut terlontar begitu saja saat saya menyaksikan
sebuah film tentang sejarah Pocari Sweat, sebuah minuman kesehatan yang
diproduksi oleh Otsuka Pharmaceutical, Jepang.
Sesaat setelah menyaksikan film Sejarah Pocari Sweat, ingatan saya
mengarah pada sebuah buku yang saya baca tahun lalu. Buku itu berjudul
Outliers yang ditulis oleh Malcolm Gladwell seorang jurnalis The New
Yorker.
Kaidah 10.000 jam
Dalam sebuah pembahasan di buku Outliers, Gladwell dengan cara
berpikirnya yang khas menulis sebuah kisah tentang perjalanan sebuah
grup musik rock Inggris yang mulai menginvasi musik Amerika pada tahun
1964. Butuh lebih dari 10.000 jam bagi grup musik tersebut untuk menjadi
legendaris.
Sama halnya dengan grup musik tersebut, seorang siswa tingkat akhir
di sebuah sekolah swasta di Lakeside juga telah menghabiskan waktu lebih
dari 10.000 jam sebelum akhirnya dia berhasil membuat sebuah sistem
operasi komputer yang digunakan oleh mayoritas orang di dunia. Kisah
yang sama juga dialami oleh seorang mahasiswa tingkat satu di University
of Michigan sebelum akhirnya dia mendirikan sebuah perusahaan komputer
ternama.
Jika saya harus menyebutkan nama tokoh-tokoh legendaris diatas, maka
saya akan menyebut nama John Lennon, Paul McCartney, George Harrison,
dan Ringo Starr yang tergabung dalam kelompok The Beatles. Sedangkan
tokoh kedua adalah Bill Gates dengan perusahaan Microsoft-nya, dan yang
ketiga adalah Bil Joy dengan perusahaan Sun Microsystem-nya.
Sebenarnya berapa lama 10.000 jam itu? Tentu saja tidak ada ukuran
pasti berapa tahun kita harus menghabiskan waktu 10.000 jam. Jika kita
menghabiskan waktu delapan jam perhari tujuh hari seminggu, hasilnya
jelas lebih cepat daripada tiga jam sehari lima hari seminggu.
Terlepas dari berapa jam perhari yang kita butuhkan untuk mencapai
10.000 jam, yang lebih penting adalah ketekunan dan usaha tiada henti
untuk mencapai 10.000 jam. Namun dari perhitungan 10.000 jam tersebut
sebenarnya terdapat pola yang menarik. Beberapa kisah sukses tersebut
dicapai dalam tujuh hingga sepuluh tahun.
Nah, sebenarnya apakah kaidah 10.000 jam tersebut berlaku secara
umum? Bagaimana dengan Pocari Sweat? Apakah hal yang sama juga dilalui
oleh Otsuka Pharmaceutical sebelum Pocari Sweat menjadi produk yang
menakjubkan?
Pak Harima mengutarakan ide awal membuat minuman dari cairan infus
pada tahun 1973. Sedangkan pada tahun 1981 adalah titik awal peningkatan
angka penjualan Pocari Sweat. Berarti ada waktu kurang lebih delapan
tahun bagi Otsuka Pharmaceutical untuk, secara tidak langsung,
mempersiapkan Pocari Sweat menjadi sebuah produk legendaris. Itu artinya
Otsuka Pharmaceutical juga telah melewati batas waktu minimum 10.000
jam !
Berikut ini adalah infografik yang memuat timeline sejarah awal
Pocari Sweat. Semoga infografik ini dapat memperjelas dan memberikan
gambaran seberapa lama pocari sweat dipersiapkan sebelum kemudian
diproduksi secara massal.
The Beatles, Bill Gates, Bil Joy, dan Otsuka Pharmaceutical mungkin
tidak menyadari adanya kaidah 10.000 jam. Bahkan, jika saya menyisihkan
waktu 10.000 jam untuk melakukan hal yang persis sama seperti yang
mereka lakukan, hasil yang akan saya dapatkan belum tentu sama. Saya
tetap berpeluang mencapai kesuksesan, tapi dengan versi yang lain.
Kaidah 10.000 jam dapat dianalogikan sebagai sebuah usaha untuk
mencapai cita-cita. Ketekunan kita mencapai cita-cita menjadi lebih
penting daripada menghitung jumlah jam yang telah kita habiskan untuk
mencapai cita-cita.
Sebenarnya ada hal lain yang menjadikan perusahaan seperti Otsuka
Pharmaceutical menjadi istimewa selain kaidah 10.000 jam. Di dunia ini
ada beberapa perusahaan lain bergerak di bidang yang hampir sama dengan
Otsuka Pharmaceutical. Tapi kenapa Otsuka Pharmaceutical bisa menjadi
yang terdepan dengan Pocari Sweat nya?
Yang menarik saya amati adalah cita-cita awal Pak Akihiko Otsuka yang
memiliki tekad kuat untuk membuat sebuah produk yang belum pernah ada
sebelumnya. Tekad Pak Akihiko Otsuka tersebut menjadi titik awal
sekaligus kunci keberhasilan produk Pocari Sweat.
Deep to be Different
Apa jadinya jika pada tahun 1960 The Beatles menolak undangan untuk
bermain musik delapan jam setiap malam setiap hari tujuh hari seminggu
di sebuah kelab malam di Hamburg, Jerman? The Beatles mungkin akan sama
levelnya dengan grup musik lainnya di dataran Inggris, hanya di Inggris,
dan tidak menjadi legendaris seperti saat ini.
Hal yang sama mungkin juga terjadi pada Bill Gates dan Bil Joy. Jika
mereka memilih untuk menjalani hidup sama seperti rekan-rekan sebaya
mereka, tidak menghabiskan waktu bermalam-malam di sebuah pusat
komputer, maka hasilnya mungkin saja Bill Gates dan Bil Joy jadi
mahasiswa dengan gelar cumlaude atau kemudian bekerja di IBM dan menjadi
karyawan teladan.
Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. The Beatles memilih untuk
menjadi berbeda dari grup musik kebanyakan di Inggris. Pun demikian
dengan Bill Gates dan Bil Joy. Meskipun pada waktu itu mereka tidak
saling mengetahui satu sama lain, tapi mereka berdua memilih untuk
menjadi orang yang berbeda dengan rekan sebaya mereka. Faktor untuk
menjadi berbeda itulah yang menjadi kunci sukses The Beatles, Bill
Gates, dan Bil Joy.
Apa yang menyebabkan seseorang layak menjadi juara dalam sebuah
kompetisi? Nilai yang tinggi? Dana melimpah? Fasilitas mewah? Dukungan
supporter? Tidak semua hal tersebut menjadi faktor penting seseorang
menjadi pemenang. Faktor paling penting sekaligus faktor pembeda antara
pemenang dengan kontestan lainnya adalah tekad untuk menjadi berbeda.
Seorang jawara akan berdiri satu tingkat lebih tinggi, berjalan satu
langkah lebih maju, berusaha satu jam lebih keras, dan mencoba lebih
banyak dari kontestan lainnya.
Hal itu sejalan dengan tekad pak Akihiko Otsuka untuk membuat sebuah
produk yang berbeda dari perusahaan lain bahkan dari lini produk lain di
perusahaan yang sama. Produk yang dicita-citakan pak Akihiko Otsuka
bahkan belum pernah ada di pasaran pada saat itu.
Berikut adalah film pendek tentang Sejarah Pocari Sweat. Di dalam
video tersebut tampak betapa keras perjuangan Pak Akihiko Otsuka dan
timnya untuk memproduksi Pocari Sweat.
Tekad untuk menjadi berbeda itulah yang mengantarkan Pocari Sweat
sebagai produk yang legendaris. Mereka menciptakan pasar mereka sendiri
meskipun pada awalnya ditolak banyak pihak. Mereka berusaha lebih keras
untuk meyakinkan orang-orang. Mereka berpikir dan mencoba lebih banyak
dari perusahaan sejenis di dunia. Hasilnya adalah Otsuka Pharmaceutical
menjadi juara dalam hal produksi minuman kesehatan melalui produk Pocari
Sweat.
Ketika banyak orang takut menjadi berbeda, Pak Akihiko Otsuka dengan
dukungan timnya justru melawan arus untuk memproduksi minuman kesehatan
yang inovatif. Tidak sekedar produk, pasar pun mereka ciptakan. Tekad
untuk menjadi berbeda ditambah pengalaman dan usaha keras adalah titik
awal kesuksesan Pocari Sweat.
Sejatinya tidak dibutuhkan jarak ratusan meter bagi seorang atlet
sprint untuk memenangi sebuah pertandingan. Hanya dengan satu langkah
lebih maju kita bisa menjadi jawara. Pertanyaannya, siapkah kita menjadi
orang yang berbeda?
Source : Airlangga's Blog
0 komentar:
Posting Komentar