Jumat, 25 Desember 2015

Mengikhlaskan Untuk Memantaskan, Untuk Mendapatkan.

Gemuruh riuhnya suara tersudut dalam satu tempat. Suara itu, suara-suara mereka yang sering mengagumimu dan memujamu. Aku tetap diam di sini, walau hasratku ingin mengikuti. Namun, mengagumi kini adalah hal terbesar yang sulit aku hindari. Aku yang hanya manusia biasa mendambakanmu sebagai makhlukNya yang sangat sempurna. Bagaikan pungguk merindukan bulan. Aku rasa aku belum pantas untuk saat ini.


Mungkin ini adalah hal yang tepat untuk mengikhlaskanmu. Berusaha yang terbaik untuk menjadi yang terbaik. Memantaskan diri untuk menjadi pantas mendapatkanmu. Pantas menjadi imammu sekaligus penuntunmu. Apalah arti sebuah pacaran apabila putus di tengah jalan. Apalah sebuah perpisahan apabila jodoh mempertemukan. Semua itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Apapun yang Ia kehendaki maka jadilah.

Mungkin cukup bagiku kini bila cintaku hanya sebatas doa. Karena doa adalah cara terbaik untuk memeluk orang yang tak dapat kita peluk saat ini. Tak ada kata seindah doa. Doa adalah kata-kata terindah yang selalu terucap oleh bibir dan lidahku. Apalagi terselip namamu yang indah dan tak asing lagi di telingaku. Kau kan menjadi penghias doa disetiap sujudku.


Bersabar, mungkin ini yang aku butuhkan. Ada pepatah arab mengatakan "Man Shabara Zhafirah" (Siapa yang bersabar akan beruntung). Mantra itulah yang sering aku lakukan, bersabar seraya berusaha memantaskan diri menjadi yang terbaik. Bersabar adalah hal paling sulit dilakukan makhluk bernama manusia. Bersabar, bersabar semoga Allah selalu memberikannya sepanjang hayat kepadaku.

https://www.instagram.com/p/5WqB5cPipx/?taken-by=dinda_embunpelangi
Sekarang, aku berharap kau menjadi lebih terang lagi. Terbanglah kau lebih tinggi lagi. Menggapai impian-impianmu yang belum pernah kau raih. Ku ikhlaskan kau terbang kemanapun kau pergi. Kini aku berhenti mengejarmu. Yang kulakukan hanyalah memandangmu dari jauh. Di sini aku tetap berdiri, mengikhlaskanmu, memantaskan diri untuk mendapatkanmu. Semoga Allah meridhoi usahaku.

Rabbi habli milladunka zaujatan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini waddunyaa wal aakhirah. Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan istri yang terbaik dari sisiMu, pasangan yang juga menjadi sahabat kami dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Aamiin

Inspirator : Kang Abay.

Ranuyoso, 25 Desember 2015 23:21
@KhafidzHidayat

jzuue isbst rnfae oowrs yzouu labcd

0 komentar:

Posting Komentar