Senin, 09 Juli 2012

My Great Adventure Sempu Island pt 2


Pagi pun telah datang, membangunkan seluruh embun yang bening cemerlang. Tak terkecuali aku. Aku terbangun dari tidurku dengan capeknya. Yah, sebuah ritual sakral tlah kujalani demi kenaikan pangkat bantara pada malam sebelumnya. Namun, semua itu terbayar oleh bangga. Tak ku hiraukan capek merajalela. Aku pun langsung keluar tenda mencari udara segar. Waw, pemandangan sekitar pada waktu pagi hari memang membuat mata segar. Lalu, dalam otakku terpikir untuk menaiki bukit batu untuk mengambil kenang-kenangan.
            Kemudian aku mengambil kamera dan segera menaiki bukit. Walaupun tidak begitu tinggi, bukit batu tersebut sangatlah tak bersahabat pada kakiku. Tak jarang ia membuat kakiku mengalami kram. Sesampai di atas bukit, akupun langsung mengambil beberapa pose. Begitu indah melihat laut lepas pada pagi hari. Cahaya mentari pun mulai terlihat dari arah timur oleh indra penglihatanku. Sinarnya yang lembut membuat makhluk-makhluk terbangun dari tidurnya. Kulihat embun kecil juga mulai terbangun dari mimpi indahnya.
            Setelah puas mencicipi pemandangan yang begitu indah, aku pun turun dari bukit tak bersahabat itu. Kulihat orang-orang tengah bermain olahraga paling favorit itu. Sepak bola namanya. Bermain sepak bola di tepi pantai memang membuat energi terkuras banyak. Setelah energiku terkuras, aku ingin mengakhiri permainan ini. Setelah itu aku memasak makanan untuk menambah energi yang telah hilang. Meskipun sederhana namun mewah di lidah.
            Setelah melahap semua makanan, kulanjutkan aktivitas yang sempat tertunda. Kali ini adalah waktu yang telah kutunggu-tunggu. Bermain di laut anakan yang tenang. Selama itu, ku berenang suka ria bersama semua kawanku yang ada disana. Tak lupa ku mengabadikan momen istimewa ini dalam sebuah kenangan foto. Setelah kudapat beberapa momen yang ku abadikan, aku segera keluar dari deburan ombak. Setelah itu ku menyiapkan perlengkapan untuk kembali pulang. Tak hanya sekedar itu, aku masih menunggu barang-barang yang masih aku jemur.
            Satu jam lamanya aku menunggu semuanya. Dan akhirnya akupun memasuki detik-detik keberangkatanku tuk kembali pulang. Sebelum itu, aku dan kawan-kawanku berdoa untuk keselamatan kami semua. Ku awali jejakku dengan basmalah. Seperti awal keberangkatanku ke Pulau Sempu, ketika pulangpun aku bertemu kembali dengan medan yang berat, bahkan lebih berat dari sebelumnya. Semua itu karena hujan semalam sudah membasahi medan tersebut sehingga semua jalan licin. Namun, kami pulang dengan modal kebanggaan karena berkesempatan bertemu dengan makhluk yang cantik ini dan mendapatkan pangkat bantara pada pundak kami.

0 komentar:

Posting Komentar