Pagi terselimuti embun
Dia enggan bangun dari perpaduannya
Begitu remuk badan ini
Ditemani pulau-pulau lunak
Alampun memanggilnya
Agar ia sadar dari mimpinya
Iapun segera sadar
Bahwa, pada hari itu ia akan bertemu
Dengan pujaan hatinya
Namun apa, ia tak menemui apa-apa
Iapun pergi ke sebuah tempat
Dimana ia merenungi nasibnya
Dan tiba-tiba
orang yang ia tunggu itu datang
Dia datang dan meminta maaf
dan iapun memaafkannya
iapun kembali ke markas besarnya
Tuk berkumpul dengan prajuritnya
Seorang prajurit datang menghampirinya
ia mengatakan bahwa pujaan hatinya
Terkuasai oleh musuh bebuyutannya
Namun, ia tak dapat berkutik
Karena kalah pengalaman dan persenjataan
Iapun hanya bisa pasrah mengalami ini
Ia benar-benar tak berkutik
Dan ia memang seorang pecundang
Ya ia memang pecundang
pecundang
pecundang
Dan pecundang cinta
11 Desember 2011
Khafidz Hidayatulloh
0 komentar:
Posting Komentar