Sabtu, 19 Januari 2013

Butiran Air Bening


Hai butiran air bening
Apakah kau sadar bahwa aku
Selalu memandangmu walaupun
kau tak mengerti hal itu

Setiap kau berjalan di depan mataku
kau selalu menghiasi imajinasiku
Wajahmu yang manis bagai peneduh
Jiwa yang risau ini

Hai butiran air bening
Mengapa aku selalu terpaku
Ketika kau dekat denganku
Mengapa aku selalu bertingkah bodoh
Ketika kau mendekatiku

Apakah ini yang dinamakan cinta?
Kurasa bukan wahai butiran air bening
Namun, ini hanyalah bibit cinta
yang telah tertanam di lubuk hati

Semua itu telah tertanam di hatiku
Apakah kau menyadari bahwa
Senyumanmu akan menyirami bibit cinta ini
Bagiku kau adalah butiran air yang istimewa

Hai butiran air bening
Dimalam hari ini
Kau pasti sudah terlelap
Dan izinkanlah aku berkata

Selamat malam
Wahai butiran air bening
Semoga esok aku bisa melihat
Cahaya senyum indahmu kembali

Lumajang, 23 Oktober 2012
11.47 p.m
@Khafidz Hidayatulloh

0 komentar:

Posting Komentar