Apakah kau sadar bahwa aku
Selalu memandangmu walaupun
kau tak mengerti hal itu
Setiap kau berjalan di depan mataku
kau selalu menghiasi imajinasiku
Wajahmu yang manis bagai peneduh
Jiwa yang risau ini
Hai butiran air bening
Mengapa aku selalu terpaku
Ketika kau dekat denganku
Mengapa aku selalu bertingkah bodoh
Ketika kau mendekatiku
Apakah ini yang dinamakan cinta?
Kurasa bukan wahai butiran air bening
Namun, ini hanyalah bibit cinta
yang telah tertanam di lubuk hati
Semua itu telah tertanam di hatiku
Apakah kau menyadari bahwa
Senyumanmu akan menyirami bibit cinta ini
Bagiku kau adalah butiran air yang istimewa
Hai butiran air bening
Dimalam hari ini
Kau pasti sudah terlelap
Dan izinkanlah aku berkata
Selamat malam
Wahai butiran air bening
Semoga esok aku bisa melihat
Cahaya senyum indahmu kembali
Lumajang, 23 Oktober 2012
11.47 p.m
@Khafidz Hidayatulloh
0 komentar:
Posting Komentar