Hei guys, kaget ya tiba2 aku nongol disini. Memang telah lama aku gak ngepost cerita petualanganku yang seru dan membuat kalian iri dah. (Ge er banget). Sebenarnya aku masih males sih, tapi karena banyak tuntutan dari pembaca setia blogku (ge er lagi), dengan senang hati ku teruskan mencetak karya-karya terindahku di tempat yang terindah pula. Gara2 ini juga aku sampai terbaring lemah di peraduan tidurku tersayang. Oke, untuk menghemat waktu, langsung aja ke TKP :D
Pronojiwo, 24 Desember 2012, Pukul 07.43. Kupijakkan kakiku di tanah Pronojiwo untuk pertama kalinya. Dengan perasaan yang kagum atas keanggunan alam yang menawan tatapanku untuk tetap terpaku. Memang, begitu agung nan indah semua ciptaanNya yang ia berikan kita. Tampak sebuah sekolah yang mungil yang cukup bagus bagiku. Tempat inilah awal dari sebuah perjalanan yang mengagumkan dan memberiku banyak pengalaman dalam kehidupan. Tempat dimana aku pertama kali memperoleh begitu banyak teman yang tak pernah ku kenal.
Terlihat sebuah meja bertumpukan kertas-kertas putih, aku menuju meja itu untuk check in mengikuti kegiatan ini. Ya, Kegiatan Pendidikan Instruktur Muda 2012. Sebuah kegiatan dimana kita dilatih untuk menjadi instruktur. Pukul 09.00, Aku terpilih menjadi petugas penyerahan kaos kegiatan pada acara upacara pembukaan. Sebenarnya agak malas, tapi itulah sebuah tugas awal yang harus kujalankan. Setelah itu, kuikuti Ice Breaking yang dipandu oleh Kak Nico. Sebuah permainan yang seru sekaligus menegangkan. Memang itulah pramuka.
Kemudian acara dilanjutkan dengan dinamika kelompok. Dan ternyata aku masuk kelompok Jerapah. Dan tak kusangka aku memasuki Crazy Grup Area. Anggotanya adalah aku sendiri Khafidz Hidayatulloh, Kak Ivan Hanafi, Kak Nabilla Anjani, Kak Dian Permatasari, Kak Muhammad Jamaludin. Sang panitia langsung memberi sebuah kain suci (baca: putih) dan sebuah boneka mata-mata (baca: spy doll) hitam. Kami dituntut untuk membuat bendera sangga kami menggunakan boneka dan kain suci tersebut. Awalnya kami hanya berdiam diri seperti berhala orang Mesir Kuno. Suasana menjadi “kress” dan bermunculan banyak junk krick (disamarkan).
Lama-kelamaan Kak Dian memberi usulan dengan memberi nama Cucumaria. Pertama yang aku pikirin mungkin nama ini untuk menyambut Hari Natal. Ternyata, apa yang aku pikirkan meleset 180˚C. Cucumaria berasal dari daerah Pasuruan yang berarti Belut (jauh banget (-_-). Filosofinya, sangga kami diharapkan dapat hidup dengan cepat dan tak mudah dikalahkan serta dapat hidup dimanapun seperti belut yang cepat dan sulit untuk ditangkap serta hidup di mana saja. Akhirnya nama sudah disahkan, kini tinggal bendera kebangsaan yang belum berwujud. Giliran Kak Hanafi berkreasi dengan kekonyolannya. Dan hanya membutuhkan waktu yang singkat “1 menit” akhirnya berwujudlah bendera kebangsaan kami. Setelah itu, kami memilih Kak Hanafi sebagai ketua kelompok karena kami anggap paling dewasa meskipun terlalu konyol.
Pukul 11.00, kami memasuki sebuah ruangan untuk mendapat ilmu berhargaku yang pertama, yaitu Manajemen Perkemahan yang difasilitatori oleh Kak Sofyan Hanafi. Dan ditengah acara yang sedang berjalan, datanglah sekelompok orang yang tak kukenal. Dan salah satu dari mereka masuk dalam sanggaku. Ternyata dia adalah Kak Canggih Sudrajat. Dan bertambahlah anggota dari Kelompok Cucumaria. Setelah lama-kelamaan, terlihatlah bahwa ia juga termasuk pencetus Crazy Grup Area.
Sebuah tugas jatuh kepada setiap kelompok pada saat itu. Kamipun mencari tempat yang nyaman untuk berdiskusi untuk merencanakan sebuah kegiatan perkemahan. Mungkin dari sekian banyak kelompok, hanya kelompokku yang paling konyol dan membuat perut menggeliat. Pukul 13.30, kami break untuk Ishoma. Kemudian acara dilanjutkan dengan materi Survival and Campcraft. Disini aku menelan makananku sendiri, karena materi ini sudah berbulan-bulan aku turunkan ke teman-teman waktu latihan rutin Pramuka di sekolahku. Dengan senang hati aku ikuti materi itu, toh gak ada ruginya kan. Dan tak lama kemudian aku menangkap beberapa harta karun (baca: ilmu) yang belum aku ketahui. Bener kan gak ada ruginya. Karena waktu berjalan begitu cepat, beberapa materi tidak dijelaskan secara maksimal, padahal mungkin masih banyak harta yang belum aku gali dari Sang Fasilitator.
#to be continue...
Sabtu, 19 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar