Jumat, 01 Maret 2013

My Great Experience, “Pendidikan Instruktur Muda 2012” #3


Fajar masih berselimut kabut malam. Pukul 04.00 lagi-lagi petugas Sholat Subuh berkoar-koar lagi. Dengan keadaan tubuh yang belum 100 persen pulih, aku bangun dan bergegas menuju mata air untuk mengambil wudhu, jaraknya cukup dekat sekitar 300 meter. Setelah sholat fajar mulai Nampak batang hidungnya. Dan itu tandanya kami harus melakukan senam pagi. Di sela-sela kegiatan senam, Kak Nico muncul ndengan beberapa game yang akan di bawakannya. Dan hadiah bagi pemenangnya yaitu tiska. Namun karena aku bukan saudaranya bejo, aku selalu kalah dan yang pasti gak dapat tiska.
Sekitar pukul 07.30 kami mempacking kembali barang-barang kami karena lagi-lagi kami pindah tempat lagi dan jarak tak jauh beda dengan perjalanan yang sebelumnya. Namun jalur perjalanan kali pemandangannya lebih menawan daripada yang sebelumnya. Diawali dengan melewati aliran sungai yang dangkal dan tenang. Kemudian disambut dengan padang savanna yang tak begitu luas. Disusul oleh hamparan pasir hasil muntahan sang Mahameru yang berubah menjadi pertambangan. Dan yang paling menakjubkan yaitu pemandangan Gunung Semeru yang begitu dekat. Dengan cepat aku mencari tempat yang pas untuk mengabadikannya bersama rekan-rekan yang lain.
Setelah melewati pemandangan-pemandangan yang menakjubkan tersebut. Kami melewati sebuah desa yang paling dekat dengan kaki Semeru. Dengan jalanan yang menurun begitu curam tiba-tiba kami kembali dengan sebuah pemadangan yang cukup menyegarkan mata. Sebuah jembatan yang panjang sekitar 150 meter dan di pojok kanan dan kiri pandangan kami terdapat pegunungan yang menjulang cukup tinggi. Kemudian kami diarahkan melewati kebun salak yang jalannya naik turun. Derajat kemiringannya hampir 45 derajat.
Setelah menempuh 3,5 jam perjalanan, akhir terlihatlah sebuah jalan aspal. Sesampai di jalan tersebut, aku dan rekan-rekan yang lain tiba-tiba berdiri terpaku melihat jalanan yang akan kami lalui. Tak kami sangka, jalan yang akan kami lalui adalah jalan menanjak  terjal dengan kemiringan 40 derajat sepanjang 50 meter. Dan dilanjutkan dengan jalan menanjak landai dengan kemiringan 25 derajat. Kemudian belok dan akhirnya jalan lurus, namun kami terkena PHP karena di depan mata terlihat jalan menanjak kira-kira 45 derajat. Setelah melewati itu semua akhirnya kami merasakan betapa ringannya kami ketika turun. Setelah menghabiskan perjalan menanjak 15 menit akhirnya terlihatlah bangunan SMAN Pronojiwo dimana tempat itu adalah basecamp terakhir kami.
Di basecamp terkahir, kami bebas tidak ada materi. Namun kami diberi tugas untuk mempersiapkan upacara penutupan besok. Dan kelompokku Cucumaria bertugas menyiapkan bendera-bendera saka. Tetapi semuanya tak mudah, kami harus memecahkan teka-teki yang diberikan oleh panitia. Teka-teki tersebut adalah petunjuk dimana barang-barang yang kami butuhkan disembunyikan. Dan hal yang paling konyol yaitu ketika mencari kotak yang berisi bendera-bendera saka.  Kotak tersebut berada di tempat paling romantic di sekolah itu. Dan akhirnya kami menemukannya di tempat romantis tersebut yaitu di atas selokan dan berada di sebuah pojokan sekolah. Dan kami akhirnya terkena supertrap. Setelah semua selesai pada pukul 16.00 aku membersihkan tubuhku yang tak mandi selama 2 hari tersebut.
Bau wangi semerbak mulai mendampingiku. Satu masalah lagi yang harus aku selesaikan, yaitu menghabiskan seluruh makanan yang aku bawa agar tas tidak lagi berat. Matahari mulai tenggelam di ufuk barat, dan hal yang paling dinanti-nanti yaitu Malam Aryawiraraja. Pukul 19.00 kami berkumpul di lapangan basket SMAN Pronojiwo guna mengikuti apel malam dan api unggun. Setelah itu barulah Malam Aryawiraraja dimulai. Dimulai dengan game yang cukup membingungkan otak dan tentunya sangat seru. Dan kali ini aku berhasil tanpa kesalahan satu pun dalam mengikuti game tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan dari tiap-tiap kelompok. Kelompok cucumaria adalah salah kelompok yang menampilkan drama komedi dan mendapat perhatian yang baik dari peserta lainnya.Setelah semua menampilkan kebolehannya, kami menyampaikan uneg-uneg selama mengikuti PIM secara bergantian.
Serasa kami sedih karena besoknya adalah hari perpisahan. Ketika malam Aryawiraraja usai, kami melanjutkan untuk saling bertukar informasi mulai dari akun facebook, twitter, dan yang pasti nomer hp. Dan kami semua berencana untuk menghabiskan malam itu dengan berkumpul bersama. Esok hari tanggal 27 Desember 2012, ada kegiatan besar-besaran dan menjadi kegiatan penutupan yaitu makan besar. Jadi setiap kelompok memasak sebanyak-banyaknya dalam rangka menghabiskan perbekalan dalam tas. Setelah semua makanan dimasak, kemudian di kumpulkan di tengah lapangan basket. Para peserta pun mulai mengelilingi kumpulan makanan-makanan tersebut. Dan setelah berdoa, diserbulah makanan-makanan tersebut.
Akupun menyerah ditengah-tengah peserta yang masih bertahan. Perutku sudah tidak bisa menampung makanan-makanan itu. Sehabis makan besar kami berfoto bersama di lapangan basket membentuk kata PIM dan 1308. Dan setelah itu packing and prepare buat upacara penutupan.  Setelah itu, kami pun saling bersalaman dan bersama-sama mengucapkan salam perpisahan. Dan kami pun berpisah dan kembali ke pangkalan masing-masing.

Demikian sebuah cerita perjalanan dan pengalaman yang menakjubkan dan belum pernah kujalani sebelumnya. Terima Kasih kepada rekan-rekan yang telah berbagi ilmu denganku. Semoga kita dapat bertemu kembali di lain waktu. #kh
The End

0 komentar:

Posting Komentar